Kamis, 22 April 2010

CRITIKAL THINKING

By : Team CT (Materi PKD 2010)



Secara globalnya menurut Paulo Freire kesadaran manusia terbagi menjadi 3 kesadaran 1. kesadaran Naif (naival consiousness) adalah kesadaran yang lebih melihat aspek manusia sebagai akar penyebab masalah yang terjadi dalam masyarakat. 2. kesadaran magis (magical consiousness) adalah kesadaran masyarakat yang tidak mampu melihat kaitan antara satu factor dengan factor lainnya. Misalnya masyarakat miskin yang tidak mampu melihat kaitan kemiskinannya dengan system politik dan kebudayaan. Kesadaran magis lebih melihat factor di luar manusia sebagai akar penyebab masalah yang terjadi atau ketidak berdayaannya. 3 kesadaran kritis (critical consiousness) adalah kesadaran yang lebih melihat aspek system dan struktur sebagai sumber masalah dan lebih menganalisa untuk secara kritis menyadari struktur dan system social, politik, ekonomi dan budaya dan akibatnya pada keadaan masyarakt. Oleh karena itu seyognyalah kita sebagai mahasiswa harus mempunyai kesadaran kritis agar terus dapat mengawal dan mengontrol semua kebijakan birokrasi agar kita dapat melihat apakah kebijakan itu merugikan rakyat apa tidak?



Apa sebenarnya makna “Kritis”?


Menurut kamus ilmiah populer, kritis adalah Tajam/tegas dan teliti dalam menanggapi atau memberikan penilaian secara mendalam. Sehingga teori kritis adalah teori yang berusaha melakukan analisa secara tajam dan teliti terhadap realitas. Secara historis, berbicara tentang kritis tidak bisa lepas dari Madzhab Frankfurt (teori kritis).


 

Dengan kata lain, teori kritis merupakan produk dari institut penelitian sosial, Universitas Frankfurt Jerman yang digawangi oleh kalangan neo-marxis Jerman. Teori Kritis menjadi disputasi publik di kalangan filsafat sosial dan sosiologi pada tahun 1961. Konfrontasi intelektual yang cukup terkenal adalah perdebatan epistemologi sosial antara Adorno (kubu Sekolah Frankfurt - paradigma kritis) dengan Karl Popper (kubu Sekolah Wina - paradigma neo positivisme/neo kantian). Konfrontasi berlanjut antara Hans Albert (kubu Popper) dengan Jürgen Habermas (kubu Adorno). Perdebatan ini memacu debat positivisme dalam sosiologi Jerman.


 

Mereka mengembangkan apa yang disebut dengan kritik ideology atau kritik dominasi. Sasaran kritik ini bukan hanya pada struktur sosial namun juga pada ideologi dominan dalam masyarakat.


 

Teori Kritis berangkat dari 4 (empat sumber) kritik yang dikonseptualisasikan oleh Immanuel Kant, Hegel, Karl Marx dan Sigmund Freud.


 

Kritik dalam pengertian Kantian.


Immanuel Kant melihat teori kritis dari pengambilan suatu ilmu pengetahuan secara subyektif sehingga akan membentuk paradigma segala sesuatu secara subyektif pula. Kant menumpukkan analisisnya pada aras epistemologis; tradisi filsafat yang bergulat pada persoalan “isi” pengetahuan. Untuk menemukan kebenaran, Kant mempertanyakan “condition of possibility” bagi pengetahuan. Bisa juga disederhanakan bahwa kitik Kant terhadap epistemologi  tentang (kapasitas rasio dalam persoalan pengetahuam) bahwa rasio dapat menjadi kritis terhadap kemampuannya sendiri dan dapat menjadi ‘pengadilan tinggi’. Kritik ini bersifat transendental. Kritik dalam pengertian pemikiran Kantian adalah kritik sebagai kegiatan menguji kesahihan klaim pengetahuan tanpa prasangka.


 

Kritik dalam pengertian Hegelian.


Kritik dalam makna Hegelian merupakan kritik terhadap pemikiran kritis Kantian. Menurut Hegel, Kant berambisi membangun suatu “meta-teori” untuk menguji validitas suatu teori. Menurut Hegel pengertian kritis merupakan refleksi-diri dalam upaya menempuh pergulatan panjang menuju ruh absolute. Hegel merupakan peletak dasar metode berpikir dialektis yang diadopsi dari prinsip tri-angle-nya Spinoza Diktumnya yang terkenal adalah therational is real, the real is rational. Sehingga, berbeda dengan Kant, Hegel memandang teori kritis sebagai proses totalitas berfikir.  Dengan kata lain, kebenaran muncul atau kritisisme bisa tumbuh apabila terjadi benturan dan pengingkaran atas sesuatu yang sudah ada. Kritik dalam pengertian Hegel didefinisikan sebagai refleksi diri atas tekanan dan kontradiksi yang menghambat proses pembentukan diri-rasio dalam sejarah manusia.


 

Kritik dalam pengertian Marxian.


Menurut Marx, konsep Hegel seperti orang berjalan dengan kepala. Ini adalah terbalik. Dialektika Hegelian dipandang terlalu idealis, yang memandang bahwa, yang berdialektika adalah pikiran. Ini kesalahan serius sebab yang berdialektika adalah kekuatan-kekuatan material dalam masyarakat. Pikiran hanya refleksi dari kekuatan material (modal produksi masyarakat). Sehingga teori kritisbagi Marx sebagai usaha mengemansipasi diri dari penindasan dan elienasi yang dihasilkan oleh penguasa di dalam masyarakat. Kritik dalam pengertian Marxian berarti usaha untuk mengemansipasi diri dari alienasi atau keterasingan yang dihasilkan oeh hubungan kekuasaan dalam masyarakat.


 

Kritik dalam pengertian Freudian.


Madzhab frankfrut menerima Sigmun Freud karena analisis Freudian mampu memberikan basis psikologis masyarakat dan mampu membongkar konstruk kesadaran dan pemberdayaan masyarakat. Freud memandang teori kritis dengan refleksi dan  analisis psikoanalisanya. Artinya, bahwa orang bisa melakukan sesuatu karena didorong oleh keinginan untuk hidupnya sehingga manusia melakukan perubahan dalam dirinya. Kritik dalam pengertian Freudian adalah refleksi atas konflik psikis yang menghasilkan represi dan memanipulasi kesadaran. Adopsi Teori Kritis atas pemikiran Freudian yang sangat psikologistik dianggap sebagai pengkhianatan terhadap ortodoksi marxisme klasik.Berdasarkan empat pengertian kritis di atas, teori kritis adalah teori yang bukan hanya sekedar kontemplasi pasif prinsip-prinsip obyektif realitas, melainkan bersifat emansipatoris. Sedang teori yang emansipatoris harus memenuhi tiga syarat:



a.       bersifat kritis dan curiga terhadap segala sesuatu yang terjadi pada zamannya.


b.      berfikir secara historis, artinya selalu melihat proses perkembangan masyarakat.


c.       tidak memisahkan teori dan praksis. Tidak melepaskan fakta dari nilai semata-mata untuk mendapatkan hasil yang obyektif.



Ilustrasinya seperti poin-poin di bawah ini:

 

1.      Apakah penyebab kemunduran kaderisasi di pmii syariah…..?


2.      Bagaimanakah membuat pmii syari’ah lebih menarik…..?


3.      Menjadi anggota pmii itu tidak ada gunanya sama sekali apalagi menjadi pengurus pmii…?


 

Mengenali masalah


a.       Masalah adalah segala pertanyaan, situasi yang membutuhkan  solusi.


b.      Masalah harus dikenali agar lebih mudah diselesaikan.


 

mengenali masalah membuat anda lebih bertanggung jawab, lebih hati-hati, dan lebih waspada selanjutnya membuat anda


 

tidak mengenali (persoalan) berarti (menunjukkan) tidak adanya rasa tanggung jawab


 

Tipe-tipe masalah


severe/urgent problem


membutuhkan solusi segera


membutuhkan orang lain yang lebih ahli


menghasilkan konsekuensi bila tidak segera diselesaikan


 

Important Problem


menyangkut hubungan dengan orang lain


menyangkut prioritas personal


Anda adalah mahasiswa semester IV. anda masih memiliki dua orang adik yang masih sekolah padahal orang tua anda sudah pensiun sejak dua bulan lalu.  pertengahan tahun ini anda harus registrasi ulang dan membutuhkan biaya. pada saat yang sama adik anda akan masuk ke smp dan sma. manakah yang harus anda selesaikan terlebih dahulu?


 

Berilah ranking untuk mencari hal yang paling penting bagi anda selama masa studi :


lulus tepat waktu


aktivitas organisasi


mencari pengalaman kerja (magang)


meningkatkan kemampuan bahasa


menikah tepat waktu



kenapa perlu mendefinisikan masalah?


ada dua hasil yang akan anda alami bila “menyelesaikan” persoalan yang bukanlah masalah aktual/riil anda :


Solusi anda tidak memuaskan (gagal menyentuh problem riil nya)


Butuh keputusan/solusi lebih lanjut untuk menyentuh problem riil nya 

 


Actual Problem = Real Problem


Cari informasi yang anda butuhkan


Jangan tertipu dengan menyelesaikan “akibat” atau “buah”dari masalah sehingga melupakan “sebab” atau “akar masalah”nya


Jangan terlalu berlebihan memandang persoalan 


Membedakan antara masalah dengan symptoms atau konsekuensi-konsekuensinya


Hindari “berasumsi ria”


Berfikir secara menyeluruh


Peningkatan kesadaran


Langkah terpenting dalam berfikir kritis adalah memahami apa yang sedang terjadi di sekeliling anda dengan


Menggunakan kekuatan observasi anda sendiri,


Mendapat informasi langsung dari orang lain


Dan “pencarian” informasi secara aktif oleh anda sendiri


 

Observasi Yang Fokus


Konsentrasi


Menciptakan konteks


Menyeluruh, luas-mendalam,


Konsentrasi


Berilah ranking atas situasi di bawah ini sesuai dengan berapa banyak konsentrasi yang anda butuhkan :


Belanja di hipermart


Agenda kencan dengan pacar akhir pekan


Memberi pelatihan buat yunior di pmii


Asistensi tugas mata kuliah pada dosen


Menghadiri acara ulang tahun teman


 

Menciptakan Sebuah Konteks


Harga BBM telah diturunkan 3 kali . sekalipun demikian harga sembako, tarif angkutan  tidak segera turun. informasi apa yang membantu anda menciptakan sebuah konteks :


Menurunnya harga minyak mentah dunia

 

SBY maju sebagai capres ri 2009


Tingkat kepuasan masyarakat terhadap sby-jk turun


Krisis ekonomi global


Terpilihnya obama sebagai presiden as

 


Menyeluruh, Luas-Mendalam


Sebagai panitia pkd anda diberi tugas mencari lokasi yang tepat. Informasi manakah yang anda dapatkan dari investigasi menyeluruh anda:


Lokasi pelatihan dapat dilewati bus pariwisata


Pondok pesantren bisa dipakai sebagai tempat selama tidak mengganggu


Ada senior PMII yang memiliki villa


Ada air terjun dekat villa yang sepi


Sering terjadi kehilangan di villa

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by marlaf sucipto dan moh. mukit | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons