Kegiatan rekreatif ini sungguh menjadi momen eksklusif dalam memorial Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat syari’ah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan non formal PMII Syari’ah ini tujuan utamanya tak lain adalah merekatkan kembali emosinalitas diantara sesama pecinta pergerakan, khususnya angkatan 2008 yang masih labil terhadap tantangan kompleksitas perbedaan. Hal ini jika tidak diantisipasi sedini mungkin, dimungkinkan akan melahirkan resistensi yang mengakibatkan perpecahan. Perpecahan dalam dunia pergerakan sangat tidak diinginkan. Maka, salah satu cara dalam menjembatani sebuah perbedaan, ide Champing menjadi bagian dari satu solusi yang disepakati untuk mensinergikan sebuah perbedaan menjadi satu kekuatan yang siap mengemban nilai-nilai pergerakan yang dinamis. Dalam champing, warna-warni perbedaan yang disebabkan oleh berbagai kepentingan, gesekan, bahkan problem antar individu dapat disatupadukan secara temporal. Hal ini diyakini sebagai kunci awal untuk tetap mensinergikan sebuah perbedaan dan diyakini sebagai obat mujarab untuk merekatkan emosinalitas yang masih prematur dan labil. Dikegiatan ini, disadarkan pentingnya sebuah persatuan, pentingnya memanage egoisme diri, mencarikan sebuah solusi terhadap masalah dengan bersama-sama, saling koreksi kekurangan dalam masing-masing diri sebagai upaya untuk mewujudkan sinergitas gerakan, dan banyak lagi pelajaran-pelajaran dalam menjalani hidup untuk tetap selalu bersama-sama dalam hal apapun ditengah beragamnya kepentingan dan kebutuhan masing-masing diri pencinta pergerakan..
Berbeda adalah hal yang biasa, juga merupakan fitrah manusia sejak dilahirkan. Cuma, marilah sebuah perbedaan dijadikan bahan untuk saling menyempurnakan. Bukan untuk saling bertikai yang endingnya akan menimbulkan perpecahan. Persatuan memang menjadi idaman manusia sejak dilahirkan, karna ketiksempurnaan manusia menjadi salah satu alasan dasarnya. Sangat sulit mensinergikan sebuah perbedaan kecuali atas orang yang sudah menyadari pentingnya sinergitas perbedaan. Jika hal ini tidak disadarkan sidini mungkin, maka untuk melajutkan cita-cita ideal pergerakan yang menuntut dilanjutkan dengan bersama-sama akan hambar, alias jauh dari kesempurnaan.
Kurang lebihnya hal inilah yang dapat saya refleksikan dari kegiatan rekretif ini.
By : Marlaf Sucipto
Berbeda adalah hal yang biasa, juga merupakan fitrah manusia sejak dilahirkan. Cuma, marilah sebuah perbedaan dijadikan bahan untuk saling menyempurnakan. Bukan untuk saling bertikai yang endingnya akan menimbulkan perpecahan. Persatuan memang menjadi idaman manusia sejak dilahirkan, karna ketiksempurnaan manusia menjadi salah satu alasan dasarnya. Sangat sulit mensinergikan sebuah perbedaan kecuali atas orang yang sudah menyadari pentingnya sinergitas perbedaan. Jika hal ini tidak disadarkan sidini mungkin, maka untuk melajutkan cita-cita ideal pergerakan yang menuntut dilanjutkan dengan bersama-sama akan hambar, alias jauh dari kesempurnaan.
Kurang lebihnya hal inilah yang dapat saya refleksikan dari kegiatan rekretif ini.
By : Marlaf Sucipto